Tampilkan postingan dengan label My experiences. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My experiences. Tampilkan semua postingan

27 Agustus 2008

Pengorbanan Telah Dilakukan

Posting ini, sekali lagi dengan topik yang sama, yaitu tentang pengorbanan. Posting ini merupakan kelanjutan dari posting saia 'apa pentingnya pengorbanan' kemarin. Jadi buat yang belum baca posting sebelumnya, mungkin akan sedikit bingung sama posting saia yang ini.

By the way, saat ini saia sudah benar-benar melakukan sacrifice yang saia sebutkan itu. Bahkan saia rela pinjam uang sebesar 1 juta buat nutup belanja awal saia. Komitmen yang nggak main-main itu ternyata bisa mewujudkan afirmasi positif saia. 'Duplikasi' yang terjadi benar-benar nggak sesuai dugaan saia. Tapi tetap saja itu menguntungkan saia.

Begini ceritanya, habis saia nutup belanja saia, 'bawahan' saia yang sebagian besar anak kampus saia juga nutup belanjanya. Nggak main-main, yang nutup langsung 4 orang bulan ini. Padahal rencana awal, setiap bulan tutup satu-persatu dari bawah. Biar bisa dapet bonus beruntun. Hiks... hiks...

Tapi nggak papa lah... Yang penting omset segera tertutup dan saia bisa segera naik level. Saia rencana bikin jaringan kedua yang isinya semua teman saia yang berhubungan sama musik. Saia mau ajak temen band saia dulu, tapi ya ada susahnya. Mereka memang kesulitan modal. Tapi saia sudah mikir solusinya dan saia mau menjalankan solusi itu.

Jaringan pertama saia sudah mulai terbentuk. Saia benar-benar kepingin ngajak temen saia yang lain sukses bareng di jaringan ini. Jadi bagi temen-temen yang tiba-tiba saia undang, jangan kuatir. Kita pasti bisa sukses bersama. Bahkan temen saia yang kerja project bareng. Meski ini bukan bidang kita, saia yakin dengan ini kita bisa meringankan beban orang tua nantinya. Saia target tahun depan saia bayar uang kuliah sendiri. Selesai posting ini saia rencana mau nyetak foto-foto yang jadi impian saia. Yang pertama pasti efek gitar, dan berikut-berikutnya. Soalnya memang benar-benar terbukti afirmasi positif yang sumbernya dari The Secret.

Kembali ke topik, pengorbanan telah dilakukan. Sebentar lagi saia sudah bisa ngembalikan uang yang saia pinjam dengan bonus saia. Dan bulan depan rencananya saia sudah mau beli efek gitar. Walaupun molor 3 bulan dari rencana pembelian awal, saia yakin rencana pembelian lainnya bisa jauh lebih cepat. Sekali lagi, buat temen-temen yang sudah saia ajak lagi mbaca ini, cepetan ikut saia. Kita akan sukses bareng.

08 Agustus 2008

Apa Pentingnya Pengorbanan?

Saia hanya anak dari pasangan PNS dan pegawai BUMN. Uang saku saia nggak lebih besar dari uang saku teman sebaya saia. Bisa dibayangkan, uang saku saia cuma 50rb satu minggu, padahal kebutuhan saia setiap hari, kalau kuliah rata-rata kayak gini:

  • Uang makan siang setiap hari @Rp7.500 x 5 = 35.000,- (Itu rata-rata yang harga murah, sudah termasuk satu aqua gelas).
  • Uang angkot, kalo kebetulan pulang malam dan nggak ada barengan @5.000 x 2 = 10.000,-
  • Uang latihan band tiap minggu @4.000 x 1 = 4.000,- (Itu kalo latihan satu kali tiap minggu. Kalo ada jadwal manggung bisa 4x seminggu. Belum lagi kalo ntuh drummer nggak bayar patungan).
Itu aja cuma sisa 1000 perak. Nggak bakalan cukup buat keperluan lainnya. Fotokopi, iuran kas, beli senar gitar, dan lainnya. Nantinya pasti minus. Tapi gimana lagi? Saia sekarang kuliah di universitas yang mahal. Satu semester aja bisa habis 5 juta. Jadi saia ngerasa sungkan sama ortu kalo minta uang saku lagi. Lha terus, apa yang bisa saia lakukan?

Dari dulu (entah kapan) saia suka nabung. Jadinya saia pasti punya pegangan tiap hari. Kalo satu minggu nggak cukup dengan 50rb, pasti ngambil uang tabungan itu. Tapi lama-lama tabungan itu semakin menipis. Ya jelas kan, nantinya pasti saia akan merasakan penyakit "khantong khosong". Tapi saia terus berpikir, kalo begitu cara apa lagi yang bisa saia lakukan?

Cari uang sendiri!!! Tentu saja, cara itu cepat lambat pasti saia alami. Sekarang saia sedang berusaha cari uang sendiri. Dulu waktu SMA saia bisa dapat pendapatan sampe 1,5 juta dari jualan komputer (bukan perbulan, tapi per abad mungkin). Tapi sekarang sulit rasanya. Soalnya environment-nya udah nggak mendukung. Semua anak di kampus saia sudah punya komputer dan laptop. Apalagi sekarang udah banyak toko komputer di pinggir-pinggir jalan. Walaupun saia bisa klaim kalo barang saia lebih murah, kebanyakan lebih milih yang lebih pasti dan lebih cepet. Trus apa yang bisa saia lakukan lagi?

Kita masuk ke inti. Sekarang saia lagi pingin banget beli efek gitar merek Dig***ch R*250. Harganya rata-rata 1,6juta. Mahal banget. Tapi saia sangat butuh efek digital supaya band saia lebih berkembang. Waktu nulis ini saia punya uang 1,2juta. Kalo mau beli sih, bisa pinjam teman dulu. Tapi saia lagi bingung antara dua pilihan. Dan saia harus mengorbankan salah satunya.

Sekitar 1 bulan lalu saia ikutan bisnis bernama T****i. Sebenarnya saia sudah ditawarin ikut 1 tahun lalu sama orang lain. Tapi saia nunggu sampai ada group hebat yang nawarin. Alhasil baru daftar ikutan group yang ada di kampus saia. Saia percaya dengan group ini dan saia berkomitmen untuk berkembang. Nah, rencana marketing untuk bisa berkembang kan harus belanja minimal 2 juta. Entah orang lain yang beli atau uang saia sendiri. Saia butuh nutup itu secepatnya. Biar dapat bonus beruntun dari bawah. Kalo pakai uang saia sendiri, kurang sekitar 1,7 juta. Dengan uang saia 1,2 juta ditambah pinjaman sekitar 500rb, saia bisa dengan mudah nutup syarat itu. Sama dengan metode beli efek. Inilah yang bikin saia jadi punya dua pilihan sulit.

Tapi uang saia ya cuma segitu. Pada intinya saia harus memilih antara waktu dan uang. Kalo saia pilih waktu, saia mengorbankan uang. Kalo saia pilih uang, saia mengorbankan waktu. Saia bingung sekali. Pada dasarnya pilihan ini merujuk pada pembelian efek dan masa depan.

Kalo pilih waktu, itu artinya saia ambil keputusan untuk beli efek gitar. Kenapa? Because saia tidak membuang-buang waktu untuk membuat band saia berkembang. Saia bisa cepet rekaman lagu buat band saia. Saia bisa cepat menciptakan lick-lick dan sound yang asik buat lagu saia. Tapi seperti yang saia bilang, semua itu bagai keping mata uang. Berarti saia mengorbankan untuk nggak dapat uang 1,6juta dan bonus-bonus dari kerjaan saia yang harusnya saia miliki.

Kalo saia pilih uang, itu berarti saia harus belanja produk dengan uang saia. Saia memiliki peluang mendapatkan bonus sampai 5 orang @400rb. Jadi bisa dapat sekitar 2 juta. Tapi saia harus menunggu dengan waktu yang tidak pasti. Apalagi group bawah saia banyak yang nggak saia kenal. Kalau pilih ini, saia mengorbankan waktu untuk band saia. Saia harus bekerja keras biar dapat uang buat beli efek yang harusnya saia beli.

Dan akhirnya.... Keputusannya....

Setelah saia pikir-pikir, kalau saia pilih waktu dan mengorbankan uang jadinya memang band saia bisa berkembang. Tapi, saia bakalan kebingungan pada saat berikutnya. Soalnya saia nggak bakalan punya uang lagi buat beli yang lain. Misalnya printer, laptop, sepeda motor, dan lainnya. Itu berarti saia harus nunggu lagi biar bisa beli yang lainnya. Dan itu berarti saia harus mengorbankan uang dan waktu sekaligus. Bener nggak???

Jadinya, saia pilih uang dan saia mengorbankan waktu yang sementara untuk mendapatkan waktu yang lebih banyak. Saia mengorbankan uang saia untuk beli produk. Dan untuk meningkatkan "afirmasi positif", saia langsung buka rekening di B*I. Meski saia nggak tahu kapan bisa dapat penghasilan yang luar biasa besar, saia sudah siap untuk itu. Saia percaya dengan mengorbankan waktu yang singkat ini, saia bisa mendapatkan lagi lebih banyak waktu dibarengi dengan dapat uang juga.

Buat yang baca postingan ini, tolong dukung saia yah... Saia pasti juga mendukung anda. Bagi yang tertarik dengan bisnisnya, kirim email ke saia yah...

21 Juli 2008

Ternyata manggung itu enak

Semakin lama... semakin jenuh. Menurut saia, kejenuhan absolutely terjadi pada seseorang kalo lingkungan orang tersebut nggak berkembang. Nah, kejenuhan itu nggak lama kemaren saia rasakan.

Ceritanya, saia sudah semakin jenuh sama band saia. Kalo belum tahu nama band saia, namanya Akatsuki. Kalo mau FSnya, ada di http://profiles.friendster.com/40166789. Soalnya, band saia ini nggak berkembang-kembang. Terutama dari segi lagu sendiri. Terasa band saia ini semakin stuck gara-gara satu lagu yang nggak jadi-jadi. Kalo dari segi diri saia sendiri, band saia ini stuck soalnya dari alam bawah sadar saia, saia nggak mau maju sebelum punya efek digital sendiri (tapi kok sadar kalo alam bawah sadar).

Dari segi skill tiap personel juga. Band saia ini kalo saia lihat nggak berkembang, termasuk saia. Lagi-lagi, alasanya karena nggak punya efek. Kalo gitaris satunya, kelihatannya jarang latihan. Kalo bassis, selalu nyari alasan buat kekurangannya kalo dibahas. Oke, drummer saia sudah punya drum sendiri. Tapi apa yang dikerjakan??? Malah mainin lagu yang bukan lagunya band sendiri dan nggak berusaha bikin loop-loop buat lagunya sendiri. Kalo vokalisnya, kayaknya sih masih amatiran. Nggak tahu teknik megang mic. Jadinya suaranya nggak maksimal. Hmm... Tapi itu semua cuma dari sudut pandangku saia saja. Kalo mau ngajukan banding boleh kok.

Dari segi pengalaman manggung, juga nggak berkembang. Manggung cuma di acaranya komunitas jepang aja. Bukan masalah dibayar nggaknya, tapi masalah gengsi (alah...). Masa selama ini cuma numpang manggung... Kemarin, hari Minggu tanggal 21 Juli 2008, jam 8 malam band saia manggung lagi. Tempatnya di CinemaX cafe. Awalnya sih, waktu tau mau manggung, aku nggak mood. Cos biasanya panggungnya mengecewakan. Bener juga, kemaren tuh soundnya very 'nggembret'. Saia sering ngerasa percuma borrow efek ke teman saia, rasanya nggak berguna.

Tapi waktu naik panggung, sensasinya mulai terasa. Although saia sudah sering naik panggung, demam panggung tetap terasa. Begitu mulai, saia yang pegang gitar sama nyanyi merasa 'naik darah'. Apalagi lampu panggung yang very menyilaukan, sampai-sampai bikin saia buta penonton. Maksudnya, saia feel silau trus nggak bisa lihat penonton sama sekali. Although seperti itu, saia tetap feel kalo saia dilihat banyak mata. Sensasi itu yang bikin saia merasa hebat. Rasanya begitu nikmat manggung itu. Saia ngerasa enak, nyaman, sampai-sampai ngerasa kurang lama naik panggung. Apalagi setelah dievaluasi, penampilan malam itu bagus. Jadi rasanya pingin cepat manggung lagi.

Profil Akatsuki Band

AKATSUKI BAND
Tanggal terbentuk : 5 Juli 2006
Nama personil :
Camel (vokalis)
Haqqi (gitaris & backing vokal)
Faris (gitaris)
Miftah (bassis)
Prazz (drumer)
Base camp : Villa Sengkaling P-15 Malang
Email & Friendster : akatsuki_nana@telkom.net


BIOGRAFI ANGGOTA

CAMEL
Nama Lengkap : Cameilia Ratri K.
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 18 Mei 1990
Hobby : Ndengerin musik, baca novel dan komik, jalan-jalan, chating
Email : no_longer@freak.la
Music Influence : Gazette, Laruku, Girugamesh

HAQQI
Nama Lengkap : Muhammad Fauzil Haqqi
Tempat Tanggal Lahir : - classified-
Hobby : Online, main game, baca buku, bikin program, main gitar, ndengerin musik, utak-atik komputer.
Music Influence : Gigi, High and Mighty Color, Cokelat, Erros Sheila on 7, dll.

FARIS
Nama Lengkap : Faris Husnanto
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 26 Januari 1990
Hobby : Sepak bola
Email : jiyuu@plasa.com
Music Influence : Laruku, High and Mighty Color, J-Rock’s

MIFTAH
Nama Lengkap : Miftah M. Pratama
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 21 Februari 1989
Hobby :Tidur, nonton PV, keluyuran
Email : teruki_boyz@yahoo.co.id
Music Influence : Vidoll, Paramore, Gazette, Bullet of My Valentine, High and Mighty Color

PRAZZ
Nama Lengkap : Septian Prasetyo
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 11 September 1989
Hobby : Menari, menyanyi, membaca puisi
Email : pras_kyo@yahoo.com
Music Influence : RHCP, Creed, Laruku, Gazette


SEJARAH SINGKAT
Diawali dengan kesenangan Prazz dan Miftah dengan musik aliran Jepang, dua orang yang berteman sejak kecil ini berniat mendirikan sebuah band di kota tempat tinggal mereka, Kota Malang. Keinginan mereka semakin menguat dengan adanya komunitas pecinta budaya Jepang Kota Malang, J-Zone Malang Otaku Community, yang mereka ketahui dari siaran sebuah radio.

Mereka pun segera mencari orang yang memiliki hobi sama untuk menjadi bagian dari band mereka. Fadhil, tetangga Prazz, ternyata berminat dengan ajakan mereka. Vira, teman sekelas Miftah semasa SMA yang sangat menyukai budaya Jepang pun ikut bergabung. Mereka pun memulai latihan mereka dengan formasi awal Prazz (drumer), Miftah (bassis), Fadhil (gitaris), dan Vira (vokalis). Formasi awal ini terbentuk di bawah nama Zettai Onkan Band.

Seiring jalannya waktu, mereka tidak berhasil menemukan variasi dalam musik mereka. Hingga pada akhirnya mereka sepakat untuk mencari seorang vokalis cewek (lagi??? Nggak! buat pembaca, Vira di sini cowok loh…). Maka dengan ajakan Prazz bergabunglah Ayya menjadi vokalis baru dan Vira berganti posisi menjadi gitaris merangkap backing vokal. Dengan perubahan yang cukup besar ini, akhirnya mereka memutuskan mengganti nama band menjadi Akatsuki Band pada tanggal 5 Juli 2006, dengan formasi Ayya (vokal), Vira (gitaris & backing vokal), Fadhil (gitaris), Miftah (bassis), Prazz (drumer).

Beberapa bulan setelah formasi ini terbentuk terjadi perpecahan dalam band. Fadhil, sang gitaris, memutuskan untuk keluar dikarenakan alasan keluarga. Dengan keadaan seperti ini, mereka memutuskan untuk tetap eksis dengan mencari seorang gitaris baru. Walaupun proses pencarian memakan waktu cukup lama, akhirnya dengan perantara seorang teman, Miftah berkenalan dengan Haqqi, dan Haqqi pun bersedia bergabung setelah latihan dengan ajakan Prazz. Formasi baru pun terbentuk dengan Haqqi (gitaris) menggantikan posisi Fadhil.
Dengan cover band Nana, Akatsuki Band berusaha untuk lebih dikenal. Formasi ini bertahan cukup lama dengan pengalaman naik panggung yang cukup banyak pula, bahkan sampai keluar kota, yaitu Surabaya. Walaupun formasi ini bertahan cukup lama, virus “pergantian personil” juga menulari formasi ini. Karena ketidakcocokan dalam bermusik, baik dari segi aliran maupun cara bermain, Vira dan Ayya pun keluar dari Akatsuki Band.

Ternyata kekosongan posisi ini cukup memberatkan keadaan band. Akhirnya diputuskanlah untuk mencari gitaris lain yang akan mengisi kekosongan Vira. Dikenalkan oleh seorang teman di kampusnya, Haqqi mengajak Faris untuk mengikuti latihan rutin Akatsuki Band. Melalui pembicaraan internal yang cukup lama, akhirnya diputuskanlah untuk mengajak Faris bergabung dengan Akatsuki Band.

Walaupun kekosongan Vira telah diatasi, namun kehilangan Ayya sang vokalis yang menjadi pentolan band ini cukup membawa dampak yang serius bagi kemajuan band. Alhasil, beberapa aksi panggung Akatsuki Band sempat dibantu oleh additional vokalis. Butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan vokalis yang dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Ayya. Akhirnya diajaklah Camel untuk ikut membantu Akatsuki Band dalam suatu acara.

Awalnya posisi Camel hanyalah sebagai additional vokalis. Namun, ternyata ada kecocokan antara personil Akatsuki Band dengan Camel, dan diputuskanlah untuk mengajak Camel bergabung menjadi anggota tetap Akatsuki Band, dan Camel pun setuju. Akhirnya, dengan formasi Camel (vokalis), Haqqi (gitaris & backing vokal), Faris (gitaris), Miftah (bassis), dan Prazz (drumer), Akatsuki Band berkomitmen untuk berkembang di dunia musik dengan cover band High and Mighty Color.

Pengalaman manggung Akatsuki Band cukup banyak, diantaranya adalah pengisi acara Japan Overdrive 1 dan 2 (Surabaya), Full Japan Day 2 (Malang), dan juara favorit di Full Japan Day 1 (Malang), dan beberapa event baik yang diadakan oleh J-Zone maupun tidak.

20 Juni 2008

Dapat juga akhirnya....

Akhirnya, setelah sekian lama (nggak juga se...), penantian ini (mananya yang menanti..), dapat project yang beruang juga. Dari seorang dosen, yang juga pengarang buku, dapet project bikin buku pelajaran anak SMP materi Teknologi Informasi. Aku kebetulan dapat yang bagian kelas 8 yang artinya materi spreadsheet (Word sama Excel). Dan ternyata, kalau selesai ntar hasilnya lumayan loh, sampe lebih dari 3 juta. Itu awalnya doank, belum royalti-nya. 8% dari harga netto. Lumayan lah. Contoh hitungan :
Anggap laku 5.000 buku. Harga netto 7.000. Nah, 7.000 x 5.000 = 35.000.000. Kalo 35juta x 8% = 2.800.000.
Kalo yang beli pemerintah cuma 4%. Dari hitungan di atas berarti 1.400.000.

Buat aku yang notabene orang nggak punya, nih udah sangat membantu. Kebetulan bentar lagi ada pameran alat musik. Hehe, jadi kepingin beli nih. Paling nggak ampli gitar. Bukan itu!!! Yang penting di sini adalah aku jadi punya pengalaman nulis buku yang bener-bener bakal dibaca orang. Emang sih, penerbitnya nggak terlalu meyakinkan, soalnya baru sih. Tapi aku berharap dengan ini aku bisa punya sekedar portofolio untuk berikutnya. Cos rencananya aku mau bikin buku juga habis lulus kuliah.

Masalahnya sekarang (sebenernya bukan masalah sih), aku jadi sadar pentingnya punya rekening sendiri. Buat transfer uang kek, ato buat paypal. Rencana-nya sih, sambil kuliah juga kerja freelance. Temanku aja bisa, kenapa aku kok nggak. Nggak boleh dibiarkan. Misi sekarang adalah belajar dulu selama liburan (sambil ngerjain tuh buku), sambil lihat prospek apa yang bisa aku dapat dari pelajaranku itu. Doain ya...

Sekarang nih kayaknya nggak bisa main game dulu. Yah, padahal udah download rom nds macem-macem nih. Tapi prioritas harus ke buku. Tadi aja habis dapet project ini langsung dikasih oleh-oleh buku Word'97 yang tebalnya hampir 1000 halaman. Bahasa inggris lagi. Jadinya ya harus memperdalam ilmu tentang produk Mi**osoft lagi nih. Itung-itung sekalian belajar bahasa inggris juga. Butuh e-book juga nih...

Ya udah lah, ntar kalau ada berita dilanjutin. Sekian dulu posting-nya.
-haqqi-

06 Juni 2008

Strories about UAS

UAS has been passed. Just one week from last Monday until today 11a.m. (actually 5 days only). With 1 - 2 subject each day. I will tell what I have done and passed. If you still have intense to read, please be careful. If not, just press key alt+F4 to close the window.

Monday, June 2nd 2008
8am - 10pm : English
1pm - 3pm : Mathematics

The first day.
English tes was based on TOEIC, stands for Test of English for International Communication. It is just as easy as real TOEIC, but the difference is TIME. Instead of 120 minutes exam time, we (as student), had to finish it just in 100 minutes. 50 minutes for listening part and 50 minutes for reading part. The worst is the speaker was not too good. I couldn't hear it well. As the requirement of passing the test is 600 point, which is minimum of true answer is 61 each part. Fortunately, I have passed the test with 805 point. Not too bad. And the worth thing is I don't have to take English again in next semester.

Mathematics 2, arrggh!!!! I wasn't doing it well. I was confused by the problem, because of the lecturer. Unfortunately, I don't think I can pass the minimum score 84 (to get grade A). Aarrgghh!!!! Damn!!!


Teusday, June 3rd 2008
8am - 10pm : Database

Second day.
I think it was better than Mathematics 2. Because the lecturer has given the "Kisi-kisi UAS". I just have to study based on that thing. And I was doing it well.


Wednesday, June 4th 2008
10am - 12 am : Chinese

Third day. Just let it flow. I think it was good.


Thursday, June 5th 2008
8am - 10am : Linear Algebra
1pm - 3pm : PPA

Again, Linear Algebra is as worst as Mathematics 2. Aaarrgh!!!! But for PPA (stands for Paket Program Aplikasi) I think I will get maximum score, 100. Hahaha...


Friday, June 6th 2008
8am - 11am : Algorithm

Hahaha.... I was doing it vary well. When other person just done it 2-4 points from 6 points. I have done it all. And I feel optimistic that I will get perfect score in KHS (Kartu Hasil Studi).


For whoever who read this, please pray for my Mathematics 2 and Linear Agebra score. Hiks hiks... I wonder if I can be Best Student again. Hahaha...

-haqqi-

18 Mei 2008

Road to "UAS semester genap"

2 - 6 Juni 2008. Tanggal yang sudah ditetapkan oleh Universitas sebagai tanggal UAS semester genap. Itu berarti, tinggal 1.. 2.. 3.. 4.. ehm... 14 hari lagi! Dan apa yang aku lakukan sekarang? Ya, online dan online lagi. Seminggu kemarin malah baru ketagihan main Rose Online.

2 - 6 Juni 2008. Itu berarti tepat sehari setelah tanggal 1 Juni 2008. Apa yang bakal ada tanggal 1 Juni 2008? Ya, Japan Carnival. Dan aku dijadwalkan (katanya) manggung di acara itu. Apalagi kayaknya bakalan manggung di 2 band sekaligus. Yah, Akatsuki band, bareng Pras, Miftah, Faris, dan *****. Kenapa kok *****? Gampang lah. Aku sama Faris Gitaris, Miftah Bassis, Pras Drummer. Berarti kurang 1 lagi apa hayo? Vokalis! Bener juga. Sampai sekarang Akatsuki juga belum ngedapetin vokalis tetap. Padahal tanggal 1 Juni 2008 itu tinggal 1.. 2.. 3.. ehm.. 13 hari lagi! Wah, kelihatannya bakal susah nih. Kalau band satunya, Hyakutsuki, udah gimana gimana siap main lah. Nggak usah aku ceritain.

2 - 6 Juni 2008. Minggu sebelumnya berarti tanggal 26 - 30 Mei 2008. Ya, itu minggu tenang sebelum UAS. Tapi apa yang ada di minggu tenang itu? Ah... Lagi-lagi kuliah tambahan. Yang paling nggak suka ya tambahan Basis Data. Banyak banget, dijadwalkan ada 3 kuliah tambahan. Seminggu itu bener-bener lah, aku lihat di kalender laptopku... Waduh, full juga yah. Nggak! Bukan "full juga yah", tapi, "Aaaahh!!! kok bukan jadi minggu tenang!!!!".

2 - 6 Juni 2008. 14 hari sebelumnya berarti... sekarang. Dan apa yang aku lakukan sekarang? Ya, online dan online lagi. Seminggu kemarin malah baru ketagihan main Rose Online (Kok sepertinya sudah aku jelasin ya...). Tapi sekarang udah bosen lah. Mainnya monoton sih... Pinginnya main NDS, tapi lemot banget laptopku kalau buat main itu.

Yah, cukup sekian. Semoga saja aku menjalani. Alah... Yang penting, di minggu tenang harus belajar. Emang kapan ya aku pernah belajar di hari-hari sebelum ujian? Sudahlah.

01 Mei 2008

Aarrghhh.... Banyak sekali tugasku!!!!

Wah, mumpung lagi libur nih... Akhirnya sempet posting juga. Belakangan ini sering dibombardir tugas, jadinya nggak sempet posting sama sekali (padahal sebenernya kehabisan ide buat posting).

Karena kehabisan ide, sekarang aku pingin nge-share kesengsaraanku (kesengsaraan kok di-share). Salah, aku cuma pingin cerita kesengsaraanku. Ternyata, walaupun disadari sejak dulu, menunda-nunda pekerjaan memang nggak baik. Buktinya, sekarang ini terasa banget. Yang paling terasa itu, tugas bikin sistem informasi akademi sama tugas mata kuliah agama. Untuk SIAKAD itu sih, dasarnya aku memang males. Tapi...

Buat pembaca yang (mungkin) kuliah di tempat lain (bukan di UMC), pasti ngerasa tugas mata kuliah agama itu gampang. Buat yang muslim terutama, (kalo nggak salah) tugasnya gampang banget, kan sesuai sama agama-nya. Paling-paling nantinya tes baca Qur'an atau hafalan surat atau hadist. Tapi di UMC, karena multi agama, tugas mata kuliah agama tuh, ini :

  • Bikin artikel tentang materi yang dipresentasikan dosen, trus dikirim ke majalah / tabloid / koran, dengan nilai maksimal 35% dari nilai akhir. (ini tingkatnya paling sulit, gimana bisa dimuat kalau artikelnya setengah-setengah. Artikel yang bagus aja kalau nggak punya koneksi percetakan ya sulit juga)
  • Buat tugas kelompok, bikin poster tentang materi yang ditentukan (kelompokku dapet materi judi), ditambah artikel tentang judi yang melengkapinya. Bobotnya juga 35%. Sudah gitu aku lagi yang disuruh ngerjain. Alasannya mereka bilang karena aku ini anak IT yang bisa Photoshop (di kelompokku), aku anak IT yang jadi Student of the Year, masa Student of the Year nggak bisa Photoshop, masa ini, masa itu.... Aaarrghh!!! Capek aku. Ya udahlah, aku kerjain aja. Aku cuma minta ide ke mereka aja. Tapi coba, waktu ngomongin ide aja kebanyakan anggota kelompok malah ngomong ngalor ngidul, ngomongin masalahnya sendiri. Terutama yang namanya Y**ny. Aduh, minta ampun ramenya.
  • Bikin refleksi iman, bobotnya 10%. Ini tergolong gampang. Tapi ya tetap, aku males ngerjainnya. Rencananya habis posting ini aku ngerjain semuanya.
  • Yang terakhir gampang banget. Tinggal aktif-aktifan aja waktu di suruh diskusi. Itu bobotnya 20% loh...
Yah, semua tugas itu harus dikumpulkan sebelum tanggal 7 Mei 2008. Sebelum itu, ada tugas mata kuliah database yang harus selesai "Hari Ini". Arrghh... Bingung mau ngerjain yang mana, ujung-ujungnya main game.

Tapi, di tengah kesibukan ini, ada tambahan kesibukan yang menarik. Bareng 3 orang lain, salah satunya dosenku sendiri (yang ngajak sih...), lagi bikin website buat demo ke sekolah atau rumah sakit yang butuh website. Nantinya kalau sukses 1 website bisa sampai 5 juta loh. Kalau mau lihat di http://www.mstudio7.com. Doain sukses yah!!!

14 April 2008

My Photoshop Project

Haha... Fortunately, I had finished the Photoshop task in my university. I finish it just in one night, although the task has been announced 2 months ago (hahaha). It was confusing to find an idea. But I have done it!!! And I am satisfied with my design. I looks quite good (for me).

But, the lecturer said that the good designer has to present his design (maybe the techniques and others) in front of others. My feeling said that I would be one of the best (haha, so arrogant).

Ok, ok. Here is my design, and please give comment :

07 April 2008

JOD 2, Melelahkan, Merepotkan, Mengosongkan Dompet

Hari Minggu, 6 April 2008. Adalah hari di mana aku sudah mulai sangat kapok manggung di Surabaya lagi. Hari di mana aku manggung di acara Japan Overdrive, (yang katanya) adalah event jepang-jepangan terbesar di Surabaya. Tapi apa yang kudapat? Hanya penyesalan semata.

Sedikit flashback, pertama dulu aku bareng Akatsuki manggung di Surabaya di Golden City Mall lantai 3 (kalo nggak salah) yang sekarang jadi IT Center. Waduh, kacau banget penampilan bandku waktu itu. Aku lagi malas bawa gitar sendiri. Eh, di sana gitarnya jelek banget. Udah gitu efeknya biasa lagi. Waduh waduh, yang lebih parah nih, sound-nya nggak masuk ke mixer. Padahal di situ aku lihat ada mixer. Jadinya waktu suara alat musiknya terlalu keras suara vokalisnya nggak kedengeran deh. Untungnya transportasinya enak banget, naik mobilnya vokalisku.

Manggung kedua, di UNESA. Aku nggak ngerti ada acara apa, pokoknya aku ngikut aja sama drumerku yang sering hubungan sama komunitas. Eh, ternyata itu cuma acara sekelas parade band. Padahal aku udah susah-susah pinjam efek, bawa gitar ndiri, yang nonton sepi. Masalah transportasi lagi nih yang bikin aku gregetan. Padahal rencananya naik mobil mas Emon, ternyata malah dipaksa naik bus-nya UB yang panas dan pengap. Yang bikin lebih nggak enak, urunannya 35ribuan tiap anak. Nggak bikin jengkel gimana. Udah yang nonton sepi, tingkatnya cuma parade lagi, siap 3 lagu cuma boleh main 2 lagu (karena waktunya terbatas katanya). Sungguh memuakkan. Dari pengalaman itu aku udah mulai kapok manggung di Surabaya.

Terakhir nih, masuk ke inti persoalan. Aku pingin nyeritain gimana proses JOD 2 (Japan Over Drive 2) buat aku. Denger-denger sebelumnya, JOD 1 itu event besar. Bassis sama drumerku juga bilang gitu. Waktu itu aku belum nggabung sama Akatsuki. Ya aku percaya aja. Malah aku bersikeras untuk ikutan JOD2. Tapi sekarang gimana?

Gini runtutan kejadiannya. Aku bangun jam 5 pagi, buat bantu-bantuin istighosah di rumahku sekalian siap-siap berangkat ke rumah mas Emon. Jadwal kumpulnya setengah 7. Persiapan oke, barang-barang oke, malah aku sampai kayak orang mau pindahan (saking banyaknya peralatan). Persiapan band (latihan) udah mantep banget. Banyak-banyak latihan sampai perfect. Lancar, tinggal salah-salah dikit dari vokalis sementaraku yang "agak" itu. Kenapa aku bilang "agak"? Rahasia.

Perjalanan berangkat oke. Aku cuma denger sedikit ocehan ntar-bayar-urunan-bensin-yach yang bikin kuping aku gatel. Tapi nggak terlalu kuperhatiin soalnya aku denger cuma sekitar 10rb (normal lah...). Di tangah jalan mampir ke AlfaMart buat beli roti buat sarapan. Total sama minum dan lain-lainnya jadi habis 15rb ...(1). Pengeluaran pertama nih... Sampai di parkiran Golden City Mall aku masih membayangkan panggung yang cukup besar dengan penonton yang banyak. Tapi apa yang terjadi? Panggung yang (bagiku) begitu kecil dengan alat dan sound yang seadanya terpampang di bagian depan tengah parkiran timur GCM. Benar-benar mengecewakan. Parahnya lagi, soundman-nya nggak standby di mixer soalnya nggak ada tenda di atas mixer yang menghalangi sinar matahari yang begitu teriknya (panjang amat). Lihat band-band sebelumku, waduh, pengaturan suaranya payah banget. Ada yang kebesaran, ada yang kekecilan, malah ada yang nggak kedengeran. Gitu soundman-nya nggak ambil tindakan. Drum-nya juga "jalan" lagi kalau di mainin. Bagian alat juga nggak mbetulin posisi bass drum-nya. Parah...

Jadwal manggung yang harusnya jam setengah 3 molor sampai jam 4. Sebelum manggung, karena kelaparan aku sama teman-teman bandku nyari makan di depan mall. Pinginnya sih yang murah, tapi yang ada cuma yang di pinggir jalan yang kelihatannya nggak bersih. Akhirnya mutusin makan di rumah makan kecil yang kelihatannya murah. Eh, ternyata harganya mahal banget. Masa nasi rawon "kayak gitu" harganya 9rb. Apalagi es teh yang harganya 2 rb. Jadinya pengeluaran kedua nih 11rb ...(2). Habis itu aku nunggu jadwal manggung sambil nonton band lainnya.

Waktu manggung, drumerku temponya agak kacau. Jadinya agak salah deh di bagian awal. Aku jadi hilang feeling. Udah gitu vokalisku suaranya ada yang mbliut lagi. Tapi begitu lagu kedua, aku yang nyanyi. Katanya penonton suaraku bagus (hahaha, akui sajalah pras... banyak yang bilang kok). Lagu ketiga malah banyak salahnya. Aduh...

Pinginnya sih langsung pulang, tapi sang sopir mengharuskan untuk menonton sampai band Malang yang terakhir. Rencana (dalam jadwal acara) kita sih bisa pulang kan setengah 6-an. Yah, tapi berhubung molornya Indonesia, jadinya pulang jam 8 lebih deh. Pulang rencananya mau makan nasi bebek "berbumbu" yang nggak ada di Malang. Katanya di Sidoarjo ada yang enak. Akhirnya meluncur langsung ke Sidoarjo. Sampai di TKP, apa yang terjadi? Seperti dugaan, warungnya tutup. Alhasil terpaksa nyari di deket GOR. Terpesona oleh lesehan, akhirnya mampir di sebuah kaki lima lesehan di dekat GOR. Yah, ternyata bebeknya yang nggak pake "bumbu". Kecewa berat rasanya. Udah gitu nggak ada yang dada lagi. Malah dapetnya kepala+leher sama lemak. Ahh!!!! Mengecewaka! Untungnya mas Emon mau tukar sama aku, dapetnya aku jadi paha atas + brutu, hahaha. Di situ habis uang 10rb buat makan ...(3). Yup, jelas! Pengeluaran ketiga.

Waktu makan-makan mas Emon confess sesuatu yang bikin aku tambah nggak tahan untuk tetap di band ini. Semua ngerasa cocok sama Pu***, vokalis sementaraku. Padahal aku benar-benar nggak cocok dengan dia. I don't like her way of singing. I don't like her voice character. I don't like her "creepy" attitude (and her idiotic thinking). She was so big mouth when she said that she wanted to be too attractive in stage. But what did she do? Oh, baaaddd. So baaadd... It doesn't mean about my last vocalist. The most important thing is not to get Ayya back, but to kick Pu*** out. The most, I have a feeling that in the future there will be a giant wall preventing us to be more success if we still use Pu***. And I have decided when I write this post, I will quit from being Akatsuki's guitarist if the others still want Pu*** to join us.

----

Sepulangnya dari makan bebek aku denger sesuatu yang bakal membuat dompet kosong. Yup, ternyata urunannya 25ribuan tiap anak. Aaahh..... pengeluaran keempat nih...(4). Dari Sidoarjo pulang ke Malang jam setengah 10. Untung aku bisa tidur di mobil waktu perjalanan pulang. Sampai di Araya entah jam berapa. Pokoknya sampai di rumah jam 12 pas.

Surabaya, surabaya. Udah manggung nggak dibayar lagi, bikin dompet kosong. Nih, daftar pengeluaranku :
(1) 15rb
(2) 11rb
(3) 10rb
(4) 25rb
Totalnya jadi 61 ribu. Banyak amat!!!! Belum biaya lain-lain yang nggak sempat aku ingat. Benar-benar menyebalkan.

Kesimpulannya, JOD2 membuat aku kapok manggung di Surabaya. Kedepannya, kalo manggung ke suatu acara di luar kota, harus jelas keluar uang berapa, dan kalau bisa dibayar berapa. Supaya nggak kayak gini lagi.

Buat pembaca, kalau aku ternyata keluar dari Akatsuki, buat musisi 19-21tahun yang di Malang bisa hubungin aku buat ngeband bareng. Buat yang nggak bisa main musik, doakan aku dapat personil yang cocok. Amiiinnn...

03 April 2008

Nama-nama band JOD 2

Nih, aku kasih update lagi. Sumbernya dari FS-nya Ko-J-Tsu.

Berikut adalah daftar nama2 band yang
akan maen di Japan OverDrive II

Band Audisi
- BLC
- Live Evil
- Noir
- Allegro
- Dear Diary
- City Of Light

Band Dari J-Zone Malang
- oNimusha
- Akatsuki (Band-ku, hahaha...)
- Paper Flower
- Rumput Jepang

Band Audisi Kya Kya
- Hajimeru Kyo
- Baka Rock

Band Dari Ko-J-TSU
- Enrai
- Freak
- Mobile Suit
- Chocolatino
- Fukai
- Ichigo
- Rakuen
- June The 5th
- Otaku

02 April 2008

3rd Time to Surabaya

Ehm ehm... (aku baru sadar kalo aku nulis artikel kebiasaan pake "ehm ehm" nih)

Sebentar lagi Akatsuki Band (band-ku, di lain kesempatan aku akan memperkenalkannya) bakal manggung di acara Japan Overdrive, di Surabaya hari Minggu ini tanggal 6 April 2008 (Insya Allah). Ini kali ketiga aku manggung ke Surabaya bareng Akatsuki Band. Pertama kali di Pakuwon Trade Center, kedua di Universitas Negeri Surabaya (kalo nggak salah, aku lupa sih) Soal jam-nya, aku sendiri masih belum tahu. Padahal masih belum dapat vokalis tetap. Jadinya malah pakai vokalis sementara, namanya Pu***. Waduh, dibandingin sama vokalis lama-ku, jauh banget kemampuannya. Padahal buat orang Surabaya yang jadi ikon band-ku malah vokalisnya, entah gimana ntar tanggapan mereka.

Acara Japan OverDrive (JOD) sendiri (konon) merupakan panggung musik aliran Jepang terbesar di Surabaya. JOD kali ini bakal digelar di Golden City Mall, Minggu, 6 April 2008. Masalahnya, sekarang ini status kami sebagai undangan (bisa dikatakan band tamu), bukan peserta festival band-nya. Yah, otomatis mau nggak mau penampilan band kami setidaknya nggak boleh memalukan lah. Padahal rencananya di acara ini mau main lagu Amazing dan Ichirin no Hana dari High and Mighty Color, terus sama Daybreak's Bell dari L`Arc~en~Ciel. Kalau Daybreak's Bell sih lumayan gampang (tuh aku yang bakal nyanyi loh, haha...), tapi kalo lagunya High and Mighty Color, waduh, sulit banget nyamain tempo sama yang lain. Apalagi vokalisku (yang sementara) ini, waduh waduh, sering banget salah masuk. Takutnya ntar malah malu-maluin di panggung. Udah gitu anaknya emang lemot lagi. Aduh....

Buat para pembaca yang punya teman cewek umur 18 - 21 tahun yang bisa nyanyi lagu Jepang bisa kasih tahu aku kok, hehe...

Soal kostum, aku sendiri masih bingung mau pakai baju apa. Habis punya'nya ya cuma itu-itu aja. Yah, lihat ntar lah. Soal kesiapan individu, aku sudah siap banget (Habis beli gitar listrik baru sih). Soal efek gitar bakal pinjam Joshua, teman kampus-ku. Tinggal masalah mental kalo lagi ngeliat vokalis (sementara) ku (aaahh....).

Ya udah lah, gitu aja. Ntar kalau ada perkembangan bakal aku tulis. Jangan lupa tonton penampilan kami yah...

23 Maret 2008

MaC-MathiC '08

Waduh, jiwa menulisku tumbuh lagi nih, berkat salah satu dosenku yang cukup menginspirasiku untuk menulis. Hiks hiks, sayangnya sebentar lagi beliau nggak jadi dosen tetap lagi. Postinganku kali ini akan menceritakan ulang tentang salah satu program kerja yang sudah aku jalankan sebagai anggota BEM Universitas Ma Chung. Yah, bisa dibilang ini sebagai evaluasi kegiatan yang pribadi dari dalam hatiku sendiri, setelah cukup puas melakukan evaluasi dengan OC maupun dengan LK (dan Korbidkem). Semua (mungkin) uneg-uneg akan aku keluarkan di postinganku ini.

Peringatan : Mohon maaf, semua nama di postingan ini akan disamarkan. Barang siapa yang merasa dirinya mendapat predikat baik di postingan ini, itu wajar. Namun barang siapa yang merasa dirinya mendapat predikat buruk di postingan ini, maka bertaubat dan berubahlah menjadi lebih baik, jangan selalu mencari alasan untuk pembenaran diri.

Kira-kira sekitar bulan November 2007, pemilihan OC (panitia pelaksana) untuk kegiatan Olimpiade Matematika tingkat SMA se-Malang Raya yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Ma Chung dilaksanakan. Awalnya, kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan sekitar bulan Februari 2008. Tapi, salah satu SC yang aku percayai untuk mencari informasi mengatakan bahwa "Jika kita bekerjasama dengan bagian PR (Public Relation), maka kita akan lebih mudah dalam masalah publikasi kegiatan. Nah, kalo mau gitu, kita harus memajukan jadwal jadi 12-13 Januari 2008". Dengan berbagai pertimbangan dan kepercayaanku pada SC itu, aku sepakat untuk memajukan jadwal itu.

Dengan majunya jadwal kegiatan, maka jadwal persiapan juga harus maju, yang seharusnya pada bulan Desember 2007 menjadi November 2007 lalu. Nah, disini letak salah satu kesalahan terbesarku. Sampai saat ini aku tetap berpikir, kenapa aku harus setuju dengan rencana memajukan jadwal, toh sebenarnya tugas kita malah jadi tambah berat dan persiapan jadi kurang matang gara-gara minimnya waktu. Oke, itu adalah penyesalan. Kembali ke topik awal. Dengan adanya keputusan itu, aku dan SC satunya cepat-cepat membuka bursa pemilihan OC. Parahnya, waktu pencarian OC ini juga kurang dari 1 minggu. Pada Sabtu pagi sebelum dilaksanakannya tahap interview, jumlah pendaftar nggak sampai 60% dari jumlah panitia yang dibutuhkan. Itupun sebagian juga ada yang mendaftar hanya dengan SMS, tanpa CV. Walaupun demikian proses interview tetap dilaksanakan. Pertanyaan demi pertanyaan kami keluarkan. Ada yang bertampang benar-benar meyakinkan, ada yang bahkan berani mengajukan diri langsung menjadi ketua, ada yang bingung, dan ada yang benar-benar seperti tong-kosong-nyaring-bunyinya yang omong besar pingin dan bisa menjadi sekretaris (ini termasuk sumber kesalahanku terbesarku yang berikutnya, nanti akan kuperjelas). Hampir di penghujung acara, ada beberapa teman yang lewat di depan ruang interview. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengajak mereka untuk ikut dalam kepanitiaan ini (merekalah yang nantinya malah menjadi ujung tombak kepanitiaan ini).

Sampai pada akhir tahap interview, dengan hasil dari penarikan paksa teman-teman lain untuk menjadi OC, ternyata kepanitiaan ini kelebihan quota 2 orang, terpaksa tidak kami masukkan. Setelah rapat pemilihan, awalnya kepanitiaan ini sudah fix lengkap dengan jabatan-jabatannya. Namun, gara-gara ada informasi yang terlambat yang mengatakan bahwa BPH dan koordinator tidak boleh tergabung dalam kepanitiaan lain, aku terpaksa mengubah susunan kepanitiaan. Dengan sedikit proses wawancara kecil-kecilan, maka diperoleh panitia dengan susunan :

Ketua :
B***s


Sekretaris :
A**s


Bendahara :
J***n


Pubdekdok :
D***d (Koordinator)

E*a
I***a
N****y

Akpertrans :
J***ng (Koordinator)

H***y
P**u

Acara :
A**m (Koordinator)

L**ia
D***a

Konsumsi :
M**e (Koordinator)

F****ia
D****a

Nah, dari struktur di atas akan kelihatan 2 kesalahan terbesarku yang berikutnya. Yup, nggak ada sie Usaha Dana (maap yah..). Memang dari rencana awal sih aku cuma mau pakai dana Universitas, jadi aku pikir nggak butuh sie Usaha Dana. Tapi ternyata setelah mereka rapat, terjadi pembengkaan dana, jadinya harus ada sponsor buat nutupin kekurangannya. Alhasil semua pihak yang tergabung dalam kepanitiaan ngerangkap jadi Usaha Dana deh (termasuk SC).

Bagi para pembaca yang tergabung dalam kepanitiaan ini pasti sudah tahu, di mana letak kesalahanku yang berikutnya lagi. Yup, kesalahan terletak pada jabatan kedua dari atas (Sekali lagi mohon maaf buat yang bersangkutan. Sekali lagi, ini kenyataan, mohon bercermin dan perbaiki sikapmu).

Ternyata bukan dari SC saja yang merasa "itu" sangat mengganggu. Bahkan dari tiap sie mengeluhkan sikap si sekretaris yang semaunya sendiri dan acuh tak acuh terhadap tugasnya. Jadinya malah sampai-sampai ketua turun tangan dalam urusan surat-menyurat. Sudah gitu "dia" di depanku dan yang lain ngomong sok baik, ngeluarin semua alasan kenapa dia nggak datang rapat kek, nggak sempat buat surat kek, terlambat kek. Tapi, dia malah ngomong sebaliknya ke salah satu sie acara, dia ngomong bahwa panitia yang lainlah yang salah, ini dan itu... Semua "pihak" yang sudah nggak tahan dengan sikap "dia" ngusulin untuk ngadain sidang buat "dia" waktu rapat. Sayangnya waktu itu aku nggak bisa datang rapat (Jadi nggak bisa ikutan nyidang). Katanya sih, udah sampai di sidang gitu "dia" masih bisa ngeluarin alasan-alasan apa aja buat ngebenerin kelakuannya. Aduuhhh....

Persiapan berjalan lancar. Sayangnya ada lagi kesalahan yang lolos dari pengawasanku. Ini masalah kontrak sponsorhip dengan I*****t (Salah satu provider selular terbesar di Indonesia). Mereka menawarkan untuk kerja sama di bidang publikasi. Masalahnya, panitiaku malah nggak cepat-cepat tanda-tangan kontrak. Akibatnya, kita malah dipermainkan. Masalah keterlambatan pencetakan, masalah desain spanduk dan brosur, sampai-sampai ujung-ujungnya Bank Niaga malah ngerasa kecewa sama sponsorship kami. Yah, jadinya yang awalnya mau ngasih 2 juta jadi cuma 500 ribu (dengan berbagai alasan yang nggak bakal cukup kalau aku sebutin).

Alhasil publikasinya jadi terlambat. Bahkan ada sekolah-sekolah yang baru menerima surat setelah hari-H. Jadinya dari target 100 orang peserta, cuma terpenuhi sekitar 50 peserta. Sungguh hasil yang mengecewakan. Padahal total hadiahnya besar loh. Tapi kerjaan sie pubdekdok yang cukup banyak berhasil mereka jalani (dengan bantuan sie yang lain, bahkan SC sampai bantuin juga loh... hehe :D).

Itu dari segi pubdekdok, dari segi akpertrans, wuih, salut! Mereka kerjanya hebat. Hampir nggak ada yang lolos. Bahkan sampai ngerepotin manajer kampus. Sayangnya kurang koordinasi di dalam sie-nya sendiri. Jadinya ada hal-hal yang nyaris lolos.

Dari segi konsumsi cukup oke, sayangnya konsumsi panitia kurang banyak yah (hehe.. :D bercanda). Memang menurutku sie konsumsi memang kerjaannya paling nyantai.

Nah, dari segi acara, acara udah berjalan baik, rapi, dan teratur. Sayangnya lagi-lagi kurang koordinasi dalam sie. Jadinya sempat ada sesi yang agak kacau.

Aduh, aku sudah capek ngetik nih. Dicepetin aja yach... Selesai kegiatan pasti ada yang namanya LPJ. LPJ keuangan sudah beres, tinggal LPJ kegiatan yang belum (bahkan sampai tanggal posting ini belum turun dari rektor).

Tapi, ada sesi refreshingnya juga dunk. Para panitia sepakat main-main ke Jatim Park (usul dari si "dia" yang sebenernya banyak anggota yang nggak setuju, tapi dia ngotot aja) dengan sisa dana yang ada (sekitar 1,1 juta). Sayangnya nggak semua panitia yang datang. Di Jatim Park cukup menyenangkan. Apalagi aku sampai digosipkan lagi dekat sama anak sie konsumsi (haha), padahal dulu itu aku cuma nganggep dia itu lucu, kayak adikku, masa naik colombus aja takut, jadinya malah aku paksa untuk naik permainan yang cukup menegangkan bareng aku. Tapi anak-anak malah ngira aku lagi PDKT ke dia, aduuhhh.... (tapi entah gimana sekarang, hehe :D)

Tapi sempat ada masalah lagi. Setelah beberapa hari dari JTP, kami dipanggil BEM untuk masalah sisa dana. Padahal kan sudah kepakai hampir separuhnya. Waduh, aku rada ndredeg waktu itu. Eh, ternyata BEM cuma pingin tahu sisa dana tuh buat apa, trus nyaranin kalo sebagian sisa dana sebaiknya ditabung buat event tahun depan.

Alhasil setelah menyisihkan sisa dana, masih ada sisa dana sekitar 500rb. Kami putuskan untuk makan-makan di Paparons Pizza. Habis itu juga masih ada sisa, ya diterusik karaoke dunk. Malahan sampai 2 jam loh. Sudah selesai lah pembubaran panitia MaC-MathiC '08. Tinggal nunggu turunnya "wahyu" LPJ dari rektor, hiks hiks.

Demikian kisah "fiksi" pengalaman pertamaku mbikin kegiatan dan jadi panitia pengawas. Berikutnya kegiatanku Ma Chung Technopreneur Days 2008. Doain sukses yach (Walaupun aku agak nggak yakin sih, dana butuh lebih dari 100juta sih...). But, I will survive!!!!

06 Maret 2008

My True Feeling about "F"

Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget

That statement is absolutely true (for me). Although that statement comes in sequence, I experienced it from the 3rd clause. Here it is:

Introduction

When I was in first year in Junior High School, when I didn't have any good friends, I just walking around and didn't try to get any friend. I didn't feel lonely because I was an individual person. I did anything by myself, and I didn't try to get any help from others. I used to think that I am genius and don’t need anyone. I entertain myself by playing computer games. So I absolutely didn’t think that “Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget”.

Ok, it comes when my first year in Senior High School. I sat beside my friend from same class in Junior High School. I didn’t know him too much before, because like I said, I was an individual person. After that, we became close friends. But, we weren’t too close. Again, because I was an individual person, I can’t believe anyone but myself. We just studied and played together, but I didn’t share any my secret to him.

It starts when I share my secret to him. I loved a girl in the same school but different class. He encouraged me to become closer with her, but again, I was an individual person. I didn’t know how to talk with a pretty girl, especially to one I loved. Flowing naturally, I became closer with her and she knew that I loved her (maybe). But I still didn’t have any confidence to confess.

Ok…ok…I will tell you about my other friend. Let say the first sat beside me is F***r, I call him here as “F”. The other that is F’s friend (also mine) from Elementary High School is H***a, I call him here as “H” (H, if you read this, please just be silent, don’t give any comment… haha… cause I think you know it… This is just my written feeling). In this post, H isn't too important. Let continue, H was in the same Junior and Senior High School as me. Both of them are nice person, and I am happy being their friend. Back to the topic, why I experienced “good-friends(s)-are-impossible-to-forget”?

We were a trio of advanced computer users in Senior High School. We used to play together, we had same hobbies. But I have been thinking that I have more similarity with F than H. We like computer, music, games, etc. We used to play in the same band, called Ch***er, I was in guitar, F was in bass guitar. The problem starts 2-3 months before “her” sweet seventeenth birthday, and the exact time is when we set up for Film Festival.

At the second year, I separated from F, and I was in same class with H. The most unlucky thing is F is in the same class with “her” (I think that calling her as “her” is quite difficult, I will call her as “Y”, cause her true name is Y***y). Ok, in the preparation-road-to-film-festival, F as the director, Y as the actress (the festival was for class film, so I was preparing for my class too). Someday after finishing some scene, I saw that they had just finished their scene. Looking for good chance, I planned to go home with Y (cause we are in the same route to go home).

Here is the case, I waited her so long in the outside of school, (maybe) F already knew my plan. After waiting so long, I saw her walking to us (I was with H, cause we are in the same route too). I hailed a “mikrolet” and waited again for her. She was walking in the constant pace, I knew that she will go home with us. But, I saw F asked her to go home with F, ride AL (I and H rode ADL, but the final destination is same, to Landungsari, showed as letter “L” in the name). Shit, bastard, fuck, etc… that were in my feeling. In my head, the J-Rock’s song titled “Sahabat” was being played so loud. It was like enemy-behind-the-blanket (maybe).

The next day, I stop talking to F and being silent. Several days after that, he knew that he had made a mistake to me, and little by little he didn’t appear beside Y. But I didn’t get anything, why he was so silent too, why he didn’t apologize to me, why he didn’t say anything to me if they didn’t do like I thought. It made me more and more hate him. I stopped asking band practice, and when he came to my class, I just walking around and avoiding him. I was thinking that he must die, he must disappear from the world, he must …. ah!!! I really hate him.

Do you know “The Secret”, a film created by Rhonda Blaine? It said that whatever we feel, as the pressure of our feeling is big, and getting bigger and bigger, a thing that we felt will becoming true. That works on me, after thinking “that”, do you know what happened?

Several days (or weeks) after that, at evening, I got a call by my friend in Ch***er band. Do you know what he said? “Hey Haqqi, your friend, your friend, F, is died by traffic accident…”. Zzzaaapp… Do you know what I felt? I didn’t know how I had to feel. Am I happy, or am I had to feel sad? I was really confused. I immediately went to F’s home to see what has been happened, and I asked H to go with me. When burying him, I still didn’t know how I had to feel. When my friends encourage me, I thought why I had to be encouraged. Sometime before, I was thinking that F must disappear from the world, and it happened.

The other that I regret is I treated H like H isn’t “modern” and social person, and I little by little went away from him (maybe because H can’t play any instrument). I made friend with another that I thought good in society (of course in instrument too). Of course, little by little H also went away from me.

Good friends are impossible to forget

Several months after that until now, I have been thinking, why that accident had to be happened. F was my best friend, not someone like J-Rock’s song said, someone that act like enemy-behind-the-blanket that aiming to get my lovely Y. I have been thinking, before F and Y went home together, we were close, we (also with H) were the best close friend in school, like everyone said. If we are together, no one could defeat us.

Many good things are turning around my head, they are my best friends, why should they go away from me, they are my another soul, why I thought that they are creepy before, why I went away from them. Because of them I can be more creative. They (especially F) are always one step in front of me in everything. That makes me always improve my skills.

But now, I am doing everything with constant rate, constant pace. Whenever I think why am I like this, I always remember them, remember F who has been died, remember H who studied in another city. I can’t forget them. They are my inspiration, they are my destination. I do know all of that because of me.

I confuse to whom I tell my great experience now. In past, I used to tell F that I had already a good experience. Now, when I feel I have a good band, I just tell it to myself. When I get great new knowledge, I just say to myself. But I want F to know it. It proves that “Good friends are impossible to forget”.

Good friends are hard to find

After losing my good friends that can’t be forgotten, I try to find another great friend that can be my destination, my inspiration, my trigger, and my closest thing. But what is happened, I can’t find anyone that match me in everything. I am alone again. I feel lonely. I try to treat myself just like individual person before. It works, but sometime that memory comes again. Memories of F & H. It makes me understand that “Good friends are hard to find”.

Good friends are harder to leave

After understanding the deep meaning of that two clauses, I can imagine how hard to leave good friends. After having found good friends, I thing it would harder and harder to leave them.

Ok, I will cheer up myself before I get best friends. And I will never stop improving myself.